Agen Casino - Para ilmuwan seringkali memiliki ambisi untuk menemukan berbagai teori yang belum pernah ada sebelumnya, atau mengembangkan ilmu pengetahuan yang telah ada untuk jadi lebih sempurna. Inilah yang membuat ilmu pengetahuan dan teknologi selalu berkembang di setiap tahunnya.
Meski demikian, banyak juga peneliti yang menaruh perhatian soal berbagai konsep agama dan berbagai konsep yang diajarkan dalam kitab suci berbagai agama. Seringkali hal ini berangkat dari kesadaran bahwa ilmu pengetahuan yang tak terbatas tentu ada yang menciptakan dan mengatur.
Berikut beberapa penelitian yang dukung konsep agama dan ketuhanan.
1. Partikel 'matter dan anti-matter' dan Higgs Boson
Menurut banyak sekali studi, alam semesta ini sebenarnya tak akan bisa bertahan lebih dari satu detik. Sebagai contoh, Big Bang seharusnya memproduksi jumlah yang sama antara matter dan antimatter, dan jika tidak semesta akan hancur. Namun sebaliknya jumlah matter justru lebih banyak dan alam semesta tercipta. Hal ini sama sekali tak bisa dijelaskan ilmuwan.
Dalam teori lain yang menyangkut partikel Higgs Boson atau 'Partikel Tuhan', tak pernah bisa dijelaskan bagaimana benda apapun termasuk alam semesta mendapatkan massa mereka. Tanpa adanya massa alam semesta pun tak akan ada secara nyata.
Selain itu, kombinasi jarak antara planet-planet di Tata surya kita adalah hal yang cukup jadi misteri. Bumi berada pada jarak yang pas pada matahari sehingga tak terlalu dekat hingga membakar, dan terlalu jauh hingga membeku. Belum lagi jarak antar planet seperti ke Jupiter, yang mampu membantu Bumi untuk menarik komet dan asteroid untuk menjauhi dan tidak menghantam Bumi. Hal ini tidak bisa dijelaskan.
2. Teorema tidak lengkap dari Godel
Kurt Friedrich Godel, matematikawan asal Amerika yang lahir di Austria, menelurkan 'Teorema Tidak Lengkap' yang menegaskan keberadaan Tuhan. Teori ini kemudian berkembang dengan dua bagian utama, yakni 'kebutuhan' dan 'peluang'. Agen Kasino
Berdasarkan penelitian Universitas Stanford, teori Godel menyatakan bila Tuhan adalah zat yang paling agung dan ada di setiap pemikiran manusia. Nah, secara otomatis kita memercayai adanya Tuhan bila kita yakin di luar sana ada zat lebih hebat dari apapun. Oleh sebab itu, keberadaan Tuhan bisa dikatakan absolut.
3. Alam semesta adalah simulasi komputer
Pada tahun 2003, seorang filsuf bernama Nick Bostrom mengungkapkan bahwa alam semesta adalah simulasi komputer. Teori ini diterima oleh para pegiat sains yakni Elon Musk dan Neil deGrasse Tyson. Hal ini mendukung pendapat bahwa selalu harus ada yang membangun dan mengatur simulasi tersebut.
Karena alam semesta dipercaya akan menemui titik kehancurannya, banyak ilmuwan yang percaya bahwa manusia dapat mendeteksi batas-batas alam semesta. Hal ini dilakukan ilmuwan Jerman yang mencoba fokus pada sinar kosmik yang fragmen atomnya berasal dari luar Tata Surya kita. Sinar kosmik ini seharusnya punya kekuatan yang terbatas dan lama kelamaan makin menurun. Namun ketika sinar kosmik ini sampai di Bumi, mereka memiliki jumlah energi yang sama, yakni 10 elektron Volt.
4. Rumitnya DNA tak mungkin begitu saja terbentuk
Francis S. Collins M.D. & Ph.D, Ketua Proyek Penelitian Gen Manusia di tahun 2007 lalu menyatakan bila DNA manusia menyimpan bukti keberadaan Tuhan.
Dr. Collins mengungkapkan bila DNA adalah bahasa Tuhan, dan perwujudan dari rencana Tuhan yang juga bagian dari alam. Gen manusia memang sangat kompleks dengan bagian data mencapai miliaran. Hal seperti ini tentu lahir berkat desain panjang dari 'sesuatu' yang sangat hebat di luar jangkauan intelejensi manusia.
No Telp : +855 969742598
FB : fb.com/cahayakasino
Pin BB : D86BC37A
We Chat : cahaya_kasino
WA : +855 969742598
Livechat : www.cahayakasino.com
IG : Cahayakasino
Meski demikian, banyak juga peneliti yang menaruh perhatian soal berbagai konsep agama dan berbagai konsep yang diajarkan dalam kitab suci berbagai agama. Seringkali hal ini berangkat dari kesadaran bahwa ilmu pengetahuan yang tak terbatas tentu ada yang menciptakan dan mengatur.
Berikut beberapa penelitian yang dukung konsep agama dan ketuhanan.
1. Partikel 'matter dan anti-matter' dan Higgs Boson
Menurut banyak sekali studi, alam semesta ini sebenarnya tak akan bisa bertahan lebih dari satu detik. Sebagai contoh, Big Bang seharusnya memproduksi jumlah yang sama antara matter dan antimatter, dan jika tidak semesta akan hancur. Namun sebaliknya jumlah matter justru lebih banyak dan alam semesta tercipta. Hal ini sama sekali tak bisa dijelaskan ilmuwan.
Dalam teori lain yang menyangkut partikel Higgs Boson atau 'Partikel Tuhan', tak pernah bisa dijelaskan bagaimana benda apapun termasuk alam semesta mendapatkan massa mereka. Tanpa adanya massa alam semesta pun tak akan ada secara nyata.
Selain itu, kombinasi jarak antara planet-planet di Tata surya kita adalah hal yang cukup jadi misteri. Bumi berada pada jarak yang pas pada matahari sehingga tak terlalu dekat hingga membakar, dan terlalu jauh hingga membeku. Belum lagi jarak antar planet seperti ke Jupiter, yang mampu membantu Bumi untuk menarik komet dan asteroid untuk menjauhi dan tidak menghantam Bumi. Hal ini tidak bisa dijelaskan.
2. Teorema tidak lengkap dari Godel
Kurt Friedrich Godel, matematikawan asal Amerika yang lahir di Austria, menelurkan 'Teorema Tidak Lengkap' yang menegaskan keberadaan Tuhan. Teori ini kemudian berkembang dengan dua bagian utama, yakni 'kebutuhan' dan 'peluang'. Agen Kasino
Berdasarkan penelitian Universitas Stanford, teori Godel menyatakan bila Tuhan adalah zat yang paling agung dan ada di setiap pemikiran manusia. Nah, secara otomatis kita memercayai adanya Tuhan bila kita yakin di luar sana ada zat lebih hebat dari apapun. Oleh sebab itu, keberadaan Tuhan bisa dikatakan absolut.
3. Alam semesta adalah simulasi komputer
Pada tahun 2003, seorang filsuf bernama Nick Bostrom mengungkapkan bahwa alam semesta adalah simulasi komputer. Teori ini diterima oleh para pegiat sains yakni Elon Musk dan Neil deGrasse Tyson. Hal ini mendukung pendapat bahwa selalu harus ada yang membangun dan mengatur simulasi tersebut.
Karena alam semesta dipercaya akan menemui titik kehancurannya, banyak ilmuwan yang percaya bahwa manusia dapat mendeteksi batas-batas alam semesta. Hal ini dilakukan ilmuwan Jerman yang mencoba fokus pada sinar kosmik yang fragmen atomnya berasal dari luar Tata Surya kita. Sinar kosmik ini seharusnya punya kekuatan yang terbatas dan lama kelamaan makin menurun. Namun ketika sinar kosmik ini sampai di Bumi, mereka memiliki jumlah energi yang sama, yakni 10 elektron Volt.
4. Rumitnya DNA tak mungkin begitu saja terbentuk
Francis S. Collins M.D. & Ph.D, Ketua Proyek Penelitian Gen Manusia di tahun 2007 lalu menyatakan bila DNA manusia menyimpan bukti keberadaan Tuhan.
Dr. Collins mengungkapkan bila DNA adalah bahasa Tuhan, dan perwujudan dari rencana Tuhan yang juga bagian dari alam. Gen manusia memang sangat kompleks dengan bagian data mencapai miliaran. Hal seperti ini tentu lahir berkat desain panjang dari 'sesuatu' yang sangat hebat di luar jangkauan intelejensi manusia.
Cahayakasino.com Agen Casino Online Dan Bandar Casino Terpercaya
Hubungi kami sekarang juga di :No Telp : +855 969742598
FB : fb.com/cahayakasino
Pin BB : D86BC37A
We Chat : cahaya_kasino
WA : +855 969742598
Livechat : www.cahayakasino.com
IG : Cahayakasino
0 komentar:
Posting Komentar