Agen Casino - Waktu adalah yang tak bisa lepas dari kehidupan kita. Berbagai perspektif tentang waktu pun ada dengan jumlah tak terbatas. Waktu sebagai penanda aktivitas kita, dan tak mungkin kita hidup dengan mengabaikan waktu.
Namun waktu bisa dilihat dari banyak sekali perspektif. Ketika dilihat dari perspektif ilmiah, tiba-tiba banyak sekali hal mencengangkan di balik persepsi normal kita terhadap waktu.
Berikut adalah beberapa hal mencengangkan di balik berbagai fakta ilmiah tentang waktu.
1. Tak cuma tahun kabisat, 'detik kabisat' juga ada
Dengan perlambatan rotasi Bumi, waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan satu siklus penuh untuk rotasi ternyata tak selalu konsisten 24 jam per harinya. Setiap perubahan terus menerus membuat adanya miskonsepsi waktu yang harus dibenahi. Solusi dari hal ini adalah detik kabisat. Konsep dari detik kabisat ini diperkenalkan oleh International Earth Rotation Service, badan yang meregulasi waktu astronomi. Tindakan korektif berupa penambahan satu detik di tanggal tertentu diterapkan tiap kali tim global menganggap penyesuaian harus dibuat.
2. Persepsi akan waktu berbeda tiap kultur
Setiap manusia di Bumi punya persepsi yang sama terhadap waktu, di mana setiap hari dibagi menjadi 24 jam, dan setiap jam terdiri dari 60 menit. Namun di tiap penjuru Bumi terdapat perbedaan waktu. Hal ini membuat terdapat cara pandang yang berbeda di tiap orang pada tiap kultur. Studi ilmiah telah menunjukkan bahwa kebanyakan orang di wilayah Amerrika umumnya memecah konsep waktu menjadi 5 menit bertahap. Sementara orang Timur Tengah akan menafsirkan waktu secara bertahap 15 menit. Jadi tiap wilayah akan menfsirkan waktu dengan cenderung menyebut kelipatan angka tersebut. Studi yang dihelat oleh psikolog bernama LAwrence White ini, dilakukan dengan menguji beberapa orang dengan latar belakang budaya berbeda, dengan disuruh melakukan kegiatan rumit selama tepat 47 detik dan menaksir berapa waktu yang telah berlalu. Orang Amerika cenderung menyebut kelipatan 5 detik, antara 55 hingga 60 detik. Sementara orang Eropa tengah dan utara, serta orang Afrika Utara seperti Maroko, menyebut kelipatan 15 detik, seperti 45 atau 30 detik. Agen Kasino
3. Ada masa di mana tidak ada konsep waktu
Menurut teori Big Bang, ruang dan waktu itu muncul mengikuti ledakan besar yang terjadi 13.8 miliar tahun yang lalu. Tentu sulit membayangkan waktu itu tidak ada, namun ketika waktu didefinisikan sebagai kehadiran gerak dalam ruang, sebelum jagat raya terbentuk, alih-alih ukuran waktu yang presisi, waktu sendiri tak ada karena jagat raya hanya ruang hampa. Jadi, tanpa benda kosmik yang bergerak secara teratur, waktu tidak ada.
4. Waktu makin lama akan makin terasa cepat
Jika kita kembali ke masa dinosaurus masih memijak Bumi, dalam satu tahun terdapat 370 hari. Tentu kita tahu bahwa kini jumlah hari dalam setahun hanya 365, di mana waktu berkurang dengan sangat lambat. Ilmuwan mengetahui hal ini dari penelitian dari fosil dan batuan yang tumbuh mengikuti kalender lunar, layaknya 'cincin' yang bertambah di pohon tiap tahunnya. Bertambahnya jumlah jam di tiap harinya disebabkan perputaran rotasi Bumi melambat, karena tarikan gravitasi kecil dari Bulan. Fenomena ini juga yang menyebabkan tiap harinya bertambah 1,7 milidetik tiap abad. Jadi meski jika diukur bentang waktu dalam satu tahun sebenarnya sama, waktu akan terasa lebih cepat tiap abadnya.
No Telp : +855 969742598
FB : fb.com/cahayakasino
Pin BB : D86BC37A
We Chat : cahaya_kasino
WA : +855 969742598
Livechat : www.cahayakasino.com
Namun waktu bisa dilihat dari banyak sekali perspektif. Ketika dilihat dari perspektif ilmiah, tiba-tiba banyak sekali hal mencengangkan di balik persepsi normal kita terhadap waktu.
Berikut adalah beberapa hal mencengangkan di balik berbagai fakta ilmiah tentang waktu.
1. Tak cuma tahun kabisat, 'detik kabisat' juga ada
Dengan perlambatan rotasi Bumi, waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan satu siklus penuh untuk rotasi ternyata tak selalu konsisten 24 jam per harinya. Setiap perubahan terus menerus membuat adanya miskonsepsi waktu yang harus dibenahi. Solusi dari hal ini adalah detik kabisat. Konsep dari detik kabisat ini diperkenalkan oleh International Earth Rotation Service, badan yang meregulasi waktu astronomi. Tindakan korektif berupa penambahan satu detik di tanggal tertentu diterapkan tiap kali tim global menganggap penyesuaian harus dibuat.
2. Persepsi akan waktu berbeda tiap kultur
Setiap manusia di Bumi punya persepsi yang sama terhadap waktu, di mana setiap hari dibagi menjadi 24 jam, dan setiap jam terdiri dari 60 menit. Namun di tiap penjuru Bumi terdapat perbedaan waktu. Hal ini membuat terdapat cara pandang yang berbeda di tiap orang pada tiap kultur. Studi ilmiah telah menunjukkan bahwa kebanyakan orang di wilayah Amerrika umumnya memecah konsep waktu menjadi 5 menit bertahap. Sementara orang Timur Tengah akan menafsirkan waktu secara bertahap 15 menit. Jadi tiap wilayah akan menfsirkan waktu dengan cenderung menyebut kelipatan angka tersebut. Studi yang dihelat oleh psikolog bernama LAwrence White ini, dilakukan dengan menguji beberapa orang dengan latar belakang budaya berbeda, dengan disuruh melakukan kegiatan rumit selama tepat 47 detik dan menaksir berapa waktu yang telah berlalu. Orang Amerika cenderung menyebut kelipatan 5 detik, antara 55 hingga 60 detik. Sementara orang Eropa tengah dan utara, serta orang Afrika Utara seperti Maroko, menyebut kelipatan 15 detik, seperti 45 atau 30 detik. Agen Kasino
3. Ada masa di mana tidak ada konsep waktu
Menurut teori Big Bang, ruang dan waktu itu muncul mengikuti ledakan besar yang terjadi 13.8 miliar tahun yang lalu. Tentu sulit membayangkan waktu itu tidak ada, namun ketika waktu didefinisikan sebagai kehadiran gerak dalam ruang, sebelum jagat raya terbentuk, alih-alih ukuran waktu yang presisi, waktu sendiri tak ada karena jagat raya hanya ruang hampa. Jadi, tanpa benda kosmik yang bergerak secara teratur, waktu tidak ada.
4. Waktu makin lama akan makin terasa cepat
Jika kita kembali ke masa dinosaurus masih memijak Bumi, dalam satu tahun terdapat 370 hari. Tentu kita tahu bahwa kini jumlah hari dalam setahun hanya 365, di mana waktu berkurang dengan sangat lambat. Ilmuwan mengetahui hal ini dari penelitian dari fosil dan batuan yang tumbuh mengikuti kalender lunar, layaknya 'cincin' yang bertambah di pohon tiap tahunnya. Bertambahnya jumlah jam di tiap harinya disebabkan perputaran rotasi Bumi melambat, karena tarikan gravitasi kecil dari Bulan. Fenomena ini juga yang menyebabkan tiap harinya bertambah 1,7 milidetik tiap abad. Jadi meski jika diukur bentang waktu dalam satu tahun sebenarnya sama, waktu akan terasa lebih cepat tiap abadnya.
Cahayakasino.com Agen Casino Online Dan Bandar Casino Terpercaya
Hubungi kami sekarang juga di :No Telp : +855 969742598
FB : fb.com/cahayakasino
Pin BB : D86BC37A
We Chat : cahaya_kasino
WA : +855 969742598
Livechat : www.cahayakasino.com
0 komentar:
Posting Komentar